HIDUP ADALAH PERJUANGAN,BAGAI PEJUANG 45 MEREBUT KEMERDEKAAN.MAKA GUNAKANLAH HIDUP INI UNTUK KEBAIKAN TUK AMALAN DI MASA YANG AKAN DATANG.by: temonyusuf

Rabu, 28 Desember 2011

Resolusi Tahun 2012

Tahun 2011 akan terlewati, dan segera datang tahun 2012.Semua orang pasti menginginkan hal yang terbaik dalam kehidupannya.Yang kurang baik di tahun 2011, mungkin akan lebih baik ditahun 2012.Itu yang semua kita harapkan.Mungkin untuk saya pribadi Resolusi tahun 2012 tidak terlalu muluk-muluk.Yang penting masih bisa bernafas,dalam artian tidak kurang satu apaun alias sehat walafiat.Pabila mendapatkan kelebihan atau ketercapaian dalam kehidupan,lebih baik dari tahun 2011 mungkin itu adalah sebuah anugrah yang di berikan oleh Allah swt kepada kita.Dan kita sebagai umat manusia hanya bisa mensyukurinya.Amin Ya Robbal Alamin..

Minggu, 31 Juli 2011

Marhaban Ya Ramadhan 1432 H


“Ya Allah, telah tiba bulan Ramadhan. Wahai Tuhan pemilik bulan Ramadhan, Engkau telah menurunkan Al-Qur’an di dalamnya dan telah menjadikannya sebagai penjelas atas petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Wahai Tuhan kami, berkatilah kami di dalamnya dan bantulah kami dalam melaksanakan puasa dan menunaikan shalat di dalamnya. Terimalah amal-amal kami di bulan ini.” *)

“Ya Allah, segala puji bagiMu yang telah membimbing kami untuk memujiMu supaya kami mengerti bersyukur atas segala kebaikanMu dan supaya Engkau membalas kami dengan balasan yang Kau berikan pada mereka yang berbuat kebajikan.

Segala puji bagi Allah yang menganugerahi kami dengan agamaNya, mengistimewakan kami dengan millahNya dan menunjukkan kami jalan-jalan kebaikanNya, dengan pujian yang Dia terima dari kita dan membuatNya ridha kepada kita.

Segala puji bagi Allah yang menjadikan di antara jalan-jalan (kebaikanNya) adalah bulan Ramadhan, bulan puasa, bulan Islam, bulan kesucian, bulan pembersihan, bulan menegakkan shalat malam, bulan yang di dalamnya Al Qur’an diturunkan sebagai penyuluh dan (rincian) penjelasan petunjuk dan pembeda bagi manusia. (QS Al Baqarah: 185).

Dia menjelaskan keutamaan bulan ini melebihi semua bulan dengan menjadikannya berlimpah dengan kesucian dan bertabur dengan fadhilah. Dia mengharamkan di bulan ini yang dihalalkan di bulan lain sebagai pengagungan untuknya. Dia larang di bulan ini makan dan minum sebagai penghormatan untuknya. Dia jadikan di bulan ini waktu-waktu tertentu (saat sahur dan buka) yang tidak boleh didahulukan dan tidak boleh diakhirkan. Lalu, Dia muliakan satu malam di antara malam-malam bulan ini melebihi malam-malam seribu bulan. Dia namakan malam itu dengan malam Lailatul Qadar. Pada malam itu turun para malaikat dan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan, menebar kedamaian (bagi mereka) (QS al-Qadr:4-5) terus-menerus dan menaburkan keberkahan sampai terbit fajar kepada siapa saja dikehendaki dari para hamba Allah sesuai dengan ketentuan dan ketetapanNya.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya dan ilhamkan kepada kami untuk mengenal kebesarannya (Ramadhan), mengagungkan kesuciannya, menjaga apa yang dilarangnya. Bantulah kami untuk menjalankan puasanya dengan menahan anggota badan dari durhaka kepadaMu dan menggunakannya untuk segala apa yang Kau ridhai. Sampai kemudian telinga-telingan kami tidak mengarah pada kesia-siaan, mata-mata kami tidak terpusat pada kealpaan, tangan-tangan kami tidak kami ulurkan pada larangan, kaki-kaki kami tidak kami langkahkan pada keburukan, perut-perut kami tidak kami isi kecuali dengan yang Engkau halalkan, lidah-lidah kami tidak berbicara kecuali yang Engkau contohkan. Kami tidak melakukan kecuali yang mendekatkan pahalaMu dan kami tidak mengerjakan kecuali yang dapat menghindarkan kami dari siksaMu.

Maka bersihkanlah semua (amal-amal) itu dari riyanya tukang riya, daro pamernya tukang pamer. Di bulan ini kami tak akan menyekutukanMu dengan siapapun dan tidak akan mencari kerinduan selain kepadaMu.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya. Bantulah kami di bulan Ramadhan untuk memperhatikan waktu-waktu shalat yang lima dengan hukum-hukumnya yang Kau tentukan, fardhu-fardhunya yang Kau fardhukan, tugas-tugasnya yang Kau tugaskan, dan waktunya yang Kau tetapkan.

Semoga Amal dan Ibadah kita selama bulan puasa di terimah di Sisi ALLAH S.W.T. AMin ……… ~_~

Senin, 18 April 2011

Perjalanan Hidup


Dalam suatu perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyingkap segala rahasia kehidupan.

Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita. Setiap hembusan nafas, detik jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan.

Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam menentukan sikapnya. Ada yang berjuang untuk melaluinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang dia ada.

Apa rahsia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.

Jean-Francois Champollion dicatat dalam sejarah dunia sebagai orang pertama yang berhasil membaca huruf Mesir kuno yang telah dilupakan ribuan tahun. Ternyata kemampuannya ini didukung oleh pengetahuan bahasa yang telah dikembangkannya sejak kecil ketika berusia 11 tahun, Champollion telah menguasai bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani. Dua tahun kemudian ia juga mempelajari bahasa Arab, Syria, Chaldea, dan Koptik.

Di tahun 1822, pada usia 32 tahun, Champollion selesai menterjemahkan batu Rosetta yang menjadi kunci pembacaan naskah Hieroglif Mesir kuno.

Hidup ini merupakan proses pembelajaran menuju lebih baik dan memahami akan cinta yang Allah SWT berikan buat manusia di dunia ini.

Sabtu, 26 Maret 2011

Hidup harus kita syukuri


Hidup yang kita jalani

Dengan suka dan duka

Menelusuri jejak cinta-Nya


Hidup yang telah kita isi

Dengan tawa dan tangis

Melebur dalam cinta-Nya


Hidup yang kita beri arti

Dengan riang canda air mata

Menabur cinta ketaman surga-Nya


Hidup yang kita alami

Harus kita syukuri

Semata karena cinta-Nya

Senin, 28 Februari 2011

Lapang Dada


Suatu hari seorang ustadz didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah.
Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.
Ustadz hanya mendengarkan dengan seksama, lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air.
Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan.
"Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya", ujar ustadz.
"Pahit, pahit sekali ", jawab pemuda itu sambil meludah ke samping. Ustadz itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yang tenang itu.
Sesampai disana, Ustadz itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu, dan dengan
sepotong kayu ia mengaduknya.
"Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah."
Saat si pemuda mereguk air itu, Ustadz kembali bertanya lagi kepadanya, "Bagaimana rasanya ?"
"Segar ", sahut si pemuda.
"Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?" tanya ustadz.
"Tidak, " sahut pemuda itu.
Ustadz tersenyum sambil berkata:
"Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan,
adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang.
Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan memang akan tetap sama.
Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki.
Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya.
Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup,
hanya ada satu yang kamu dapat lakukan;
Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu,
luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."
Ustadz itu lalu kembali menasehatkan : "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya?
Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas,
buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu,
dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian."